Monday, 8 May 2023

 ▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬


*AQIDAH ASY'ARI (SIFAT 20) SAMA PERSIS DENGAN AQIDAH NABI MUHAMMAD SAW*

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬


Ada orang yang bertanya kepada salah seorang ustadz "Mengapa kita ikut aqidah Asy'ari kenapa  tidak ikut aqidah Nabi SAW?". 

Bagi orang awam yang tidak ada ilmu pasti akan merespon "Betul juga ya,  kenapa ikut aqidah Asy'ari dan tidak ikut aqidah Nabi."  Itulah dakwah sekte sesat  yang dikumandangkan di zamanow. "Jangan ikut aqidah Asy'ari tapi ikutlah aqidah Nabi." Itu salah satu cara cuci otak. Mereka sengaja berbohong hendak menjerumuskan umat. Aqidah Asy'ari itu maksudnya adalah aqidah yang ditulis dan  dihimpun oleh Imam Abu Al Hasan Al Asy'ari,  seorang Ulama Salaf (beliau lahir tahun 260 H, sedang ulama kholaf adalah ulama yang hidup pada masa setelah tahun 300 H.)

Aqidah yang ditulis oleh Imam Abu Al Hasan Al Asy'ari ini adalah aqidah Nabi SAW. Sebelum masa hidup  beliau negeri-negeri umat Islam dikontrol, dikawal dan dijajah oleh mazhab yang sesat yaitu mazhab Muktazilah. Semua negeri-negeri Islam menjadi Mu'tazilah.  Maka  Imam Abu Al Hasan Al Asy'ari   mengumpulkan kembali aqidah Baginda Rasulullah SAW. Ditulisnya satu aqidah yang dikatakan pada masa itu "Inilah aqidah Rasulullah SAW". Pada masa itu orang tidak menyebut aqidah Asy'ari. Barulah di zaman  akhir sekarang ini orang menyebutnya aqidah Asy'ari.

Kepada orang degil yang mengajukan pertanyaan seperti di atas itu kita bisa ajukan pertanyaan serupa, "Boleh gak ikuti Hadis  Imam Bukhari yang merupakan Hadis no 1  paling  sahih  dan Hadis  Imam Muslim yang menempati urutan no 2 paling shahih. Jawabannya tentu "Boleh". Lantas kita  tanya lagi, "Kenapa ikut hadis Bukhari, kenapa tidak ikut hadis Nabi SAW ?  Ini pertanyaan   serupa dengan pertanyaan "Kenapa ikut aqidah Asy'ari, kok bukan ikut aqidah Nabi SAW?". Hadis Bukhari itu adalah hadis Nabi SAW. Kenapa disebut orang hadis Bukhari, sebab Imam Bukhari yang menghimpun perkataan (hadis) Nabi SAW. Semua yang dihimpunnya  adalah sabda / perkataan Nabi, bukan perkataan Bukhari. 

Perkataan atau sabda-sabda  Nabi SAW yang dikumpulkan Imam Muslim pun disebut orang  Hadis Muslim, demikian pula Hadis Imam Abu Daud. Semua itu perkataan atau hadis Nabi SAW.

Demikian pula halnya dengan Imam Maturidi yang menghimpun aqidah Nabi SAW disebut aqidah Maturidiyah. Aqidah Maturidiyah tidak beda dengan aqidah Asy'ariyah, semua itu berasal dari Nabi SAW.

Aqidah Asy'ariyah dan Maturidiyah adalah aqidahnya kaum muslimin   Ahlussunnah Wal Jamaah sebagai As Sawadul A'zhom (mayoritas muslimin di dunia). Aqidah yang juga dikenal  dengan sebutan aqidah sifat 20 ini membentengi  umat Nabi Muhammad SAW dari terpapar aqidah sesat  sekte-sekte sempalan Ahlussunnah Wal Jamaah, baik  yang dulu pernah muncul di zaman salaf yaitu  muktazilah maupun yang muncul belakangan di zaman kholaf yaitu mujasimah  ( Tuhan bersifat fisik, punya tangan, kaki, wajah, tinggi badan, seperti makhluk) dan musyabihah (Tuhan berada di arah atas dan butuh tempat). Sifat 20 di dalam qolbu mukmin otomatis menolak sifat mujasimah musyabihah.


_Wallohul Muwaffiq ila Aqwamit Thoriq_


_Noted by : Abdurrahman Ar Riawi._


_______________🪴🪴🪴_______________


*INILAH AQIDAH ASY'ARI ( AQIDAH SIFAT 20 )*


1️⃣ *WUJUD*

Artinya "Ada", Maksudnya, Allah SWT wajib ada-Nya / Allah SWT pasti ada-Nya. Mustahil kalau Allah itu tidak ada. Allah SWT :

هُوَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ ٱسْتَوَىٰ عَلَى ٱلْعَرْشِ ۚ يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِى ٱلْأَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنزِلُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيهَا ۖ وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنتُمْ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

Artinya : “Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: kemudian Dia bersemayam di atas ´arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Hadid : 4).


2️⃣ *QIDAM*

Artinya Sedia Ada, tidak berawal dan tidak berakhir. Allah SWT itu terdahulu dan tidak didahului sesuatu. Sebab, jika Allah ber-permulaan, berarti ada yang menciptakan-Nya. Jika ada yang menciptakan, artinya Allah itu huduts (baru) seperti mahluk lainnya.  Allah SWT berfirman:

هُوَ الْاَوَّلُ وَالْاٰخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ

Artinya : "Dialah yang awal dan yang akhir, yang zhahir dan yang bathin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. Al Hadid : 3).


3️⃣ *BAQA'*

Baqa’ berarti "Kekal Abadi". Allah Yang Maha Ada itu Pasti Kekal Abadi Sudah menjadi hukum Allah bahwa setiap mahluk berproses menuju kehancuran atau kebinasaan. Tidak bisa jadi kalau Dia bisa berubah-ubah atau satu waktu bisa musnah. Allah SWT berfirman:

وَلَا تَدْعُ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَۘ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۗ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ اِلَّا وَجْهَهٗ ۗ لَهُ الْحُكْمُ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ

Artinya : “Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, Tuhan apa pun yang lain. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. *Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah.* Bagi-Nyalah segala penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan." (Al Qasas : 88).


4️⃣ *MUKHALAFATUHU LIL HAWADITSI*

(Berbeda atau tidak sama dengan sesuatu yang baru). Alam semesta dan segala isinya dinamakan sesuatu yang baru (Hawadits), karena dia diciptakan. "Baru"  dalam artian dibandingkan dengan Sang Pencipta. Sang  Pencipta pasti "lebih dahulu" (Qodim) daripada yang dicipta-Nya. Kedua-duanya tidak sama dan pasti tidak akan pernah sama. Allah SWT berfirman:

َاطِرُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ جَعَلَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا وَّمِنَ الْاَنْعَامِ اَزْوَاجًاۚ يَذْرَؤُكُمْ فِيْهِۗ لَيْسَ كَمِثْلِهٖ شَيْءٌ ۚوَهُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Artinya: "(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri yang berpasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak yang berpasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. *Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia*, dan Dia-lah yang Maha mendengar dan melihat." (QS Asy-Syura : 11).


5️⃣ *QIYAMUHU  TA'ALA BINAFSIHI*

Artinya "Berdiri Allah Ta'ala Dengan Sendirinya".  Allah SWT tidak memerlukan kawan berunding dan bermusyawarah dan tidak pula memerlukan bantuan kepada siapapun dan apapun juga.  Allah SWT berfirman:

وَعَنَتِ الْوُجُوْهُ لِلْحَيِّ الْقَيُّوْمِ ۗ وَقَدْ خَا بَ مَنْ حَمَلَ ظُلْمًا

"Dan semua wajah tertunduk di hadapan (Allah) *Yang Hidup dan Yang Berdiri Sendiri.* Sungguh rugi orang yang melakukan kezaliman."

(QS. Ta-Ha 20: Ayat 11)


6️⃣ *WAHDANIYAT*

Wahdaniyat berarti "Esa / Tunggal tidak berbilang". Allah tunggal tidak ada sekutu baginya. Mustahil Allah SWT bersifat ta’addud atau berbilang.  Allah SWT berfirman:

لَوْ كَانَ فِيْهِمَآ اٰلِهَةٌ اِلَّا اللّٰهُ لَفَسَدَتَاۚ فَسُبْحٰنَ اللّٰهِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُوْنَ

Artinya : "Sekiranya ada di langit dan di bumi Tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha suci Allah yang mempunyai 'Arsy daripada apa yang mereka sifatkan." (QS. Al-Anbiya': 22).


7️⃣ *QUDRAT*

Qudrat berarti "Kuasa'. Allah memiliki kekuasaan yang tidak terbatas. Jagat raya beserta isinya merupakan bentuk nyata kuasa Allah. Allah SWT berfirman :

قُلِ اللّٰهُمَّ مٰلِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِى الْمُلْكَ مَنْ تَشَآءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَآءُ ۖ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَآءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَآءُ ۗ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۗ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

"Katakanlah (Muhammad), "Wahai Tuhan Pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."

(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 26)


8️⃣ *IRADAT*

Artinya "Kehendak". Kehendak Allah itu pasti terjadi. Allah bebas berkehendak tanpa ada siapapun yang memerintah atau melarangnya. Segala sesuatu Dia ciptakan atas kehendak-Nya. Allah SWT berfirman:

ِنَّمَآ اَمْرُهٗٓ اِذَآ اَرَادَ شَيْـًٔاۖ اَنْ يَّقُوْلَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ

Artinya: "Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" Maka terjadilah ia." (QS. Yasin : 82).


9️⃣  *'ILMU*

Ilmu artinya "mengetahui". Allah mengetahui segala sesuatu, baik yang tampak maupun yang tidak, besar maupun kecil, yang sudah maupun yang akan terjadi. Allah juga mengetahui segala sesuatu yang ada di dalam hati. Allah SWT berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌࣖ...

Artinya: "Sesungguhkanya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. Al-Anfaal : 75).


1️⃣0️⃣ *HAYAT*

Hayat artinya "Hidup". Allah hidup dengan sendirinya, tidak ada yang menghidupkan dan mustahil untuk mati. Allah SWT berfirman:

َللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ

Artinya: "Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar." (QS. Al-Baqarah : 255).


1️⃣1️⃣ *SAMA'*

Artinya "Mendengar". Allah Maha Mendengar apa yang ada di langit dan bumi, yang lantang maupun yang lirih. Pendengaran Allah tidak terbatas. Allah SWT berfirman:

اِنَّ رَبِّيْ لَسَمِيْعُ الدُّعَاۤءِ...

Artinya: "Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) doa.". (QS. Ibrahim : 39).


1️⃣2️⃣ *BASHAR*

Bashar artinya "Melihat". Allah melihat segala sesuatunya tanpa terbatas waktu. Dia melihat yang telah, sedang, maupun yang akan terjadi. Semua mahluk tidak lepas dari pengelihatan Allah. Allah SWT berfirman:

وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٌ...

Artinya: “Dan Allah Maha menyaksikan segala sesuatu.” (QS. Al-Buruj : 9 ).


1️⃣4️⃣ *KALAM*

Kalam berarti "Berkata-kata". Allah SWT berfirman :

وَرُسُلًا قَدْ قَصَصْنٰهُمْ عَلَيْكَ مِنْ قَبْلُ وَرُسُلًا لَّمْ نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكَ ۗوَكَلَّمَ اللّٰهُ مُوْسٰى تَكْلِيْمًاۚ

Artinya: “Dan (kami telah mengutus) Rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan Rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.” (QS. An-Nisa' : 164 ).


1️⃣4️⃣  *QADIRUN*

Qadirun berarti "Yang Maha Kuasa". Allah adalah zat Yang Maha Kuasa atas segala sesuatunya. Allah SWT berfirman:

ِلّٰهِ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا فِيْهِنَّ ۗوَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ࣖ

Artinya: “Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di dalamnya, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Maidah : 120).


1️⃣5️⃣ *MURIDUN*

Muridun artinya " Yang Maha Berkehendak". Allah SWT berfirman:

بَدِيْعُ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ ۗ وَ اِذَا قَضٰۤى اَمْرًا فَاِ نَّمَا يَقُوْلُ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ

"(Allah) Pencipta langit dan bumi. Apabila Dia hendak menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, "Jadilah!" Maka jadilah sesuatu itu."

(QS. Al-Baqarah 2 : 117)


1️⃣6️⃣ *'ALIMUN*

'Alimun berarti "Yang Maha Mengetahui". Pengetahuan Allah tidak terbatas, baik yang tampak maupun yang tidak tampak. Allah SWT berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ...

Artinya: “Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Mujadilah : 7).


1️⃣7️⃣ *HAYYUN*

Artinya "Yang Maha Hidup". Allah Maha Hidup dan kekal selama-lamanya. Allah SWT berfirman:

اللّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۙ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ 

Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya.” (QS Ali Imran : 2).


1️⃣8️⃣ *SAMI'UN*

Sami’un artinya "Yang Maha Mendengar". Allah mendengar segala sesuatu, baik yang bersuara maupun yang tidak.  Allah SWT berfirman:

وَاِذْ يَرْفَعُ اِبْرٰهٖمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَاِسْمٰعِيْلُۗ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۗ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan Kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah : 127).


1️⃣9️⃣  *BASHIRUN*

Allah SWT bersifat "Yang Maha Melihat". Allah SWT berfirman:

وَاَ قِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰ تُوا الزَّکٰوةَ ۗ وَمَا تُقَدِّمُوْا لِاَ نْفُسِكُمْ مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوْهُ عِنْدَ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ

"Dan laksanakanlah sholat dan tunaikanlah zakat. Dan segala kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu, kamu akan mendapatkannya (pahala) di sisi Allah. Sungguh, Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 110)


2️⃣0️⃣ *MUTAKALLIMUN*

Artinya "Yang Maha Berkata-kata". Allah SWT berfiman:

وَكَلَّمَ اللّٰهُ مُوْسٰى تَكْلِيْمًاۚ...

Artinya: “Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.” (QS. An-Nisa' : 164).

___________________________________[]

No comments:

Post a Comment

  Why the World Keeps Turning Against the Jews I lately came across this Video: Who are the Jews, really? What is their true role in history...