Wednesday 28 September 2022

DIALOG ANTARA RASULULLAH SAW DENGAN ALLAH SWT

DIALOG ANTARA RASULULLAH SAW DENGAN ALLAH SWT

Titipan sahabat dari Seberang. Terima kasih diucapkan. 

1. Seandainya kita mengetahui bahawa sebahagian dari bacaan shalat itu adalah dialog antara Rasulullah SAW dengan Allah Azza Wajalla, tentu kita tidak akan terburu-buru melakukannya…
Allahu Akbar, ternyata bacaan salat itu dapat membuat kita seperti berada di syurga…

Mari kita lihat dan renungkan kisah berikut ini, tentu akan berlinang air mata kita, masya Allah…

2. Singkat cerita, pada malam itu Jibril AS. menghantar Rasulullah SAW naik ke Sidratul Muntaha. Namun kerana Jibril AS tidak diperkenankan untuk mencapai Sidratul Muntaha, maka Jibril As pun mengatakan kepada Rasulullah SAW untuk melanjutkan perjalanannya sendiri tanpa dirinya…

3. Rasulullah SAW melanjutkan perjalanan perlahan sambil terkagum-kagum melihat indahnya istana Allah SWT hingga tiba di Arasy…
Setelah sekian lama menjadi seorang Rasul, inilah pertama kalinya Nabi Muhammad SAW berhadapan dan berbincang secara langsung dengan Allah Azza Wa Jalla…
Bayangkanlah betapa indah dan luar biasa dahsyatnya saat itu, Masya Allah..

4. Percakapan antara Muhammad Rasulullah Saw dengan Allah Subhanahu Wata’ala:

(a) Rasulullah Saw-pun mendekat dan memberi salam penghormatan kepada Allah SWT:

Attahiyyatul mubarokastus shalawatuth thayyibaatulillah
Semua ucapan penghormatan, pengagungan dan pujian hanyalah milik Allah.

(b) Kemudian Allah SWT menjawab sapaannya:
Assalamu ‘alaika ayyuhan Nabiyyu warahmatullahi wa barakaatuh
Segala pemeliharaan dan pertolongan Allah untukmu wahai Nabi, begitu pula rahmat Allah dan segala kurniaNya.

(c) Mendapatkan jawaban seperti ini, Rasulullah Saw tidak merasa besar diri, justeru itu baginda tidak lupa dengan umatnya, ini yang membuat kita sangat terharu.
Baginda menjawab dengan ucapan:
Assalaamu ‘alaina wa ‘alaa ‘ibadallahis  salihiin
Semoga perlindungan dan pemeliharaan diberikan kepada kami dan semua hamba Allah yang soleh.

Bacalah percakapan mulia itu sekali lagi, itu adalah percakapan Sang Khaliq dan hamba-NYA, Sang Pencipta dan ciptaan-NYA dan baginda saling menghormati satu sama lain, menghargai satu sama lain, dan lihat betapa Rasulullah Saw mencintai kita umatnya, bahkan baginda tidak lupa dengan kita ketika baginda di hadapan Allah SWT…”

(d) Melihat peristiwa ini, para Malaikat yang menyaksikan dari luar Sidratul Muntaha tergetar dan terkagum-kagum betapa Rahman dan Rahimnya Allah Swt, betapa mulianya Nabi Muhammad SAW…
Kemudian para Malaikat-pun mengucap dengan penuh keyakinan :
Asyhadu Allaa ilaaha illallah, wa asy hadu anna Muhammaddarrasulullah
Kami naik saksi bahawa tiada Tuhan yang disembah selain Allah dan kami naik saksi bahawa Muhammad itu adalah hamba Allah dan Rasul Allah.

5. Jadilah rangkaian percakapan dalam peristiwa ini menjadi suatu bacaan dalam salat aitu pada posisi Tahiyat Awal dan Akhir, yang kita ikuti dengan salawat kepada Nabi sebagai sanjungan seorang individu yang menyayangi umatnya.

Mungkin sebelumnya kita tidak terpikirkan erti dan makna kalimat dalam bacaan ini.
Semoga dengan penjelasan singkat ini kita dapat lebih meresapi makna salat kita. Sehingga kita dapat merasakan getaran yang dirasakan oleh para Malaikat disaat peristiwa itu. Semoga bermanfaat untuk menambah kekhusyukan salat kita. Aamiin Yaa Robbal A’lamiin.

6. Pesan : Jangan pernah tinggalkan salat kerana di dalam kubur banyak jutaan manusia yang minta dihidupkan kembali hanya untuk beribadah kepada Allah SWT. Sesibuk mana pun kita, jangan pernah tinggalkan shalat

Sumber : Kitab Qissotul Mi’raj.

No comments:

Post a Comment

  How Israel killed hundreds of its own people on 7 October Asa Winstanley   The Electronic Intifada   7 October 2024 Taking a selfie at the...