Wednesday 28 September 2022

PERSAMAAN DI ANTARA AGAMA HINDU DAN AGAMA ISLAM

PERSAMAAN DI ANTARA AGAMA HINDU DAN AGAMA ISLAM

PERSAMAAN DI ANTARA AGAMA HINDU DAN AGAMA ISLAM

Tidak ramai orang Hindu mahu pun orang Islam sendiri tahu tentang hal ini.

Mengapa?

———————————

by Dr. Zakir Abdul Karim Naik

.

Hindu dan Islam ternyata memang berkongsi banyak sekali persamaan? Kebanyakan umat Hindu dan umat Islam mungkin juga akan terkejut membaca kalimat tersebut.

.

.

Mungkin tidak seorang pun yang pernah membayangkannya, tidak juga saya sendiri. Hal ini saya dapatkan dalam sebuah ceramah dari Dr. Zakir Naik, seorang ulama perbandingan agama kelas dunia yang berasal dari India, seorang ulama yang terkenal sangat brilliant, di mana dalam setiap ceramah ataupun diskusi/debat ilmiah tentang agama, dia selalu dapat menyebutkan dalil-dalil yang tepat untuk setiap permasalahan yang merujuk pada kitab-kitab suci agama Islam, Yahudi, Kristen, dan Hindu, di mana semuanya dia hafal dan dilakukan di hadapan masing-masing umat agama-agama tersebut termasuk ulamak-ulamak dan pendeta-pendetanya.

.

Hal itu tidak mungkin berani dia lakukan kalau memang tidak mempunyai kemampuan untuk memahami dan menghafal masing-masing kitab suci tersebut (meskipun mungkin untuk kitab-kitab selain Al-Qur’an tidak 100% hafal). Itupun mungkin masih ada kitab-kitab agama lain lagi yang juga ia faham dan hafal isinya, misalnya kitab-kitab agama Buddha, yang hal ini belum saya ketahui kerana belum pernah melihat ceramahnya atau debat ilmiah religi-nya yang berhubungan dengan agama Buddha, kalau yang berhubungan dengan agama Islam, Kristen, Yahudi, dan Hindu, saya sudah melihatnya sendiri.

Ada satu hal yang menjadi dasar apabila kita ingin untuk mengetahui ajaran dari suatu agama dengan lebih baik, iaitu dari kitab suci-nya

Ya benar, kitab suci-nya. 

Hal ini juga membuat saya teringat saat dulu pernah diajarkan bahwa syarat sebuah ajaran/kepercayaan dapat dikatakan sebagai agama, adalah adanya kitab suci. Tanpa itu tidak layak sebuah ajaran/kepercayaan dipandang sebagai sebuah agama.

Orang dapat mengatakan agamanya mengajarkan ini dan itu, bahawa mereka harus mempercayai dan melakukan ini dan itu, tapi jika itu semua ternyata berbeza atau bertentangan dengan apa yang disebutkan dalam kitab sucinya, maka semua yang dipercayai atau dijalankan itu mungkin saja tidak akan ada gunanya. 

Kerana dalam agama apa pun selalu ada (sedikit atau banyak) pengaruh kebudayaan atau bahkan pemikiran/ajaran yang dianggap orang menjadi sebahagian dari ajaran agama tersebut, tapi ternyata bukan seperti itu yang diajarkan dalam kitab sucinya. Dan ternyata bila kita membaca dan mempelajari suatu agama langsung dari kitab sucinya, kita akan menemui hal-hal yang sangat menarik yang mungkin sangat berbeza dari pemahaman kita semula tentang suatu agama, seperti yang sudah dilakukan dengan sangat baik oleh ulama-ulama besar perbandingan agama seperti Ahmed Deedat dan Zakir Naik, seperti topik utama yang akan kita teliti dalam tulisan ini.

—————————————–

.

Definisi Hindu

Agama Hindu adalah sebuah agama yang berasal dari daratan India, kemudian baru menyebar ke seluruh dunia. Sesungguhnya kata Hindu memiliki definisi geografi, iaitu orang atau keadaan orang yang menghuni di sekitar sungai Sindu. Menurut ahli sejarah, kata Hindu pertama kali dipergunakan oleh orang Persia ketika pertama datang ke India melalui jalan sebelah barat laut Himalaya. Menurut Encyclopedia of Religion and Ethics vol. 6 ref 699: istilah Hindu tidak pernah ada disebutkan dalam setiap literatur India, bahkan dalam kitab sucinya sendiri sebelum orang Muslim datang ke India.

Menurut Jawaharlal Nehru dalam bukunya: Discovery of India page : 74 – 75 –> kata Hindu pertama kali digunakan pada abad ke-8 pada masa Persia, dan tidak pernah digunakan untuk menerangkan pengikut agama tertentu, tapi untuk menunjukkan suatu komuniti masyarakat. Dan kata Hindu pertama kali digunakan oleh orang Inggeris untuk menunjukkan kepercayaan sebahagian besar orang India.

Menurut Encyclopedia Britanica vol. 20 Ref. 581 : kata Hindu pertama kali digunakan oleh penulis Inggeris pada tahun 1830 untuk menggambarkan keadaan dan kepercayaan orang India. Dan kerana berasal dari orang Inggeris, maka kata itu sekarang menjadi bahasa Inggeris.

Sebenarnya orang Hindu terpelajar merasa keberatan dengan penggunaan kata itu, karena menurut mereka itu adalah salah faham. Seharusnya nama agama Hindu adalah : Sanata Dharma (agama yang abadi), Vedic Dharma (agama Weda), atau Vedantist (pengikut Weda). Hal ini kerana kata Sanata Dharma, Vedic, ataupun Vedantist memang ada tersebut dalam kitab-kitab suci Hindu. Apalagi saat ini agama Hindu sudah tersebar ke seluruh dunia, bukan hanya menjadi kepercayaan yang dianuti oleh orang India saja.

.

Definisi Islam

Islam berasal dari kata bahasa arab “salam” yang artinya “damai”, atau kata “Salim” yang artinya penyerahan diri pada Tuhan. Jadi Islam berarti : kedamaian yang diperolehi kerana penyerahan diri pada Tuhan. Dan semua yang menyerahkan diri kepada Tuhan disebut Muslim.

Kata Islam banyak terapat dalam Qur’an dan hadits nabi seperti di QS. Al-Baqarah(2) : 208, sedangkan kata Muslim banyak juga terdapat dalam Qur’an dan hadits seperti pada QS. Ali Imran(2) : 64.

Sebenarnya menurut kepercayaan agama Islam sendiri,adalah salah kalau mengatakan Islam adalah sebuah agama yang didirikan atau diciptakan oleh nabi Muhammad. Islam sudah ada sejak dahulu kala, sejak manusia pertama ada di bumi ini. Nabi Muhammad bukanlah pendiri Islam, melainkan penutup para nabi dan menyempurnakan ajaran Islam. Jadi, sebelum nabi Muhammad telah ada banyak nabi-nabi yang lain yang juga memikul amanat Tuhan untuk menyebarkan ajaran agama dari Tuhan.

.

Konsep Tuhan dalam Hindu

Menurut orang Hindu awam, Tuhan boleh ada 1, 10, 100, 1000, atau mungkin sejuta. Tapi kalangan Hindu yang terpelajar (umat Hindu yang mempelajari kitab suci dan sejarah Hindu) akan mengatakan bahwa ajaran Hindu hanya percaya pada satu Tuhan(monotheisme/ Tauhid).

Kebanyakan umat Hindu menganut fahaman Phanteism/Fantaisme (Pancaran), yaitu “Everything is God” (semua adalah Tuhan). Matahari, bulan, bintang, bahkan ular pun dianggap Tuhan. Sedang umat Islam menganut fahaman “Everything is God’s” (semuanya milik Tuhan). Pohon, manusia, bumi, bulan, bintang, dll. semua adalah milik Tuhan. Dalam Hindu –> God, dalam Islam –> God’s, perbedaannya hanya pada “’s”. Maka jika umat Hindu dan Islam sepakat pada “’s” ini maka mereka boleh bersatu.

.

Kitab suci Hindu

Kitab Hindu terbagi dalam 2 kategori besar, iaitu: Sruti dan Smriti Sruti = sesuatu yang diturunkan, yang didengar, yang dirasakan, dan yang difahami. Inilah yang diakui oleh cendekiawan Hindu sebagai wahyu Tuhan dan derajatnya lebih tinggi dari kitab-kitab lain. Sruti terbagi dua iaitu : Weda dan Upanishad.

Veda diambil dari kata sansekerta “ved” yang ertinya : pengetahuan. Jadi Weda ertinya: pengetahuan yang sangat mulia.

Veda dibagi menjadi :

  • Rigveda –> inti weda
  • Yajurveda –> tentang mantra
  • Samaveda –> tentang melodi
  • Atharva veda –> formula magis

Veda dianggap paling dijamin keasliannya dan paling di keramatkan, serta dianggap bernilai wahyu dari Tuhan. Usia yang pasti dari kitab ini tidak ada yang tahu, ada bermacam-macam pendapat. Dari yang cakap sudah 1310 juta tahun, sampai ada juga yang mengatakan hanya sekitar 400 tahun saja. Siapa yang menulis, diturunkan pada siapa, bila pertama kali diturunkan, tidak ada yang tahu.

Kitab “kelas dua” setelah Sriti adalah Smriti. Smriti ertinya ingatan. “sm” bererti mengingat. Cendekiawan Hindu mengatakan kitab ini bukan dari Tuhan, tapi buatan manusia sebagai petunjuk hidup sehari-hari. Ada juga kitab itihas – epik, ada 2 epik besar iaitu: Ramayana dan Mahabarata yang mengisahkan tentang peperangan.

Ayat-ayat tentang Tuhan dalam kitab Hindu

Dalam kitab Upanishad :

  • Chandogya Upanishad Ch. 6 Sec. 2 V. 1menyatakan bahwa Tuhan hanya ada satu.
  • Shvetashatara Upanishad Ch. 6 V. 9 menyatakan bahwa Tuhan itu tidak punya ibu dan bapak, Dia tidak punya tuan dan pelindung.
  • Shvetashatara Upanishad Ch. 4 v. 19 menyatakan bahwa Tuhan itu tidak ada sesuatupun yang menyerupai Dia
  • Shvetashatara Upanishad Ch. 4 v. 19 menyatakan bahwa Tuhan tidak boleh dilihat. Tidak ada orang yang mampu melihat dengan mata.

Dalam kitab suci Hindu yang paling sering dibaca orang yaitu Bhagavad Gita :

  • Bhagavat Gita Ch. 10 V. 3 menyatakan bahawa Dia tidak dilahirkan, tak ada permulaan, Tuhan seru sekalian alam.

Dalam kitab utama Hindu, Veda :

  • Yajurveda Ch. 32 V. 3 menyatakan bahwa tidak ada rupa bagi Tuhan, Dia tidak pernah dilahirkan, Dia yang berhak disembah
  • Yajurveda Ch. 40 V. 8 menyatakan bahawa Tuhan tidak berbentuk dan dia suci
  • Yajurveda Ch. 40 V. 9 menyatakan bahwa “Andhatma pravishanti” ertinya memasuki, dan“assambhuti” ertinya benda/alam seperti api, air, dan udara. Maksudnya mereka yang menyembah benda/alam seperti api, air, udara, telah masuk ke dalam kegelapan
  • Atharvaveda Bk. 20 Hymn 58 V. 3 menyatakan bahawa sungguh Tuhan itu Maha Besar
  • Pada Rigveda yang dianggap paling suci, padaRigveda Bk. 1 Hymn 64. V. 46 dinyatakan : Tuhan itu Maha Esa, panggillah Dia dengan berbagai nama. Di dalam Islam juga ada 99 nama untuk Tuhan yang satu.
  • Juga diulangi pada Rigveda Bk. 10 Hymn 114 V. 5menyatakan Tuhan itu satu tapi Dia disebut dengan nama yang bermacam-macam
  • Pada Rigveda Bk. 2 Hymn 1 menyatakan bahwa ada 33 nama yang ditujukan pada Tuhan, diantaranya :

–        Rigveda Bk. 2 Hymn 1 V. 3 : Brahama (pencipta), bahasa arabnya Choliq. Umat muslim tidak keberatan kalau Allah dipanggil dengan Khalik atau Creator, atau Brahama. Tapi kalau orang menyekutukan Brahama itu adalah Tuhan yang berkepala 4 dengan mahkota, umat muslim sangat tidak setuju.

–        Shvetashvatara Upanishad Ch. 4 V. 19menyatakan tidak ada satu makhluk pun yang menyerupai Tuhan.

–        Rigveda Bk. 2 Hymn 1 V. 3 : Vishnu (Wishnu) ertinya Sustainer (pemelihara alam), yang memberi rezki. Bahasa arabnya adalah “Rabb”. Orang muslim tidak keberatan Allah disebut Rabb, Vishnu, Sustainer, Cheriser. Yang jadi masalah adalah Vishnu adalah Tuhan yang punya 4 tangan, tiap tangan memegang cakra, tangan kirinya memegang rumah kerang, menaiki seekor burung garuda sambil bersandar pada gulungan ular. Umat muslim tidak dapat menerima itu.

–       Apalagi Yajurveda Ch. 32 V. 3 menyatakan bahawa tidak ada rupa bagi Tuhan

–        Rigveda Bk. 1 Hymn 1 V. 1 menyebutkan : kami tidak menyembah kecuali Tuhan yang satu

–        Rigveda Bk. 6 Hymn 45 V. 6 menyebutkan“sembahlah Dia saja, Tuhan yang sesungguhnya”

–       Dalam Brahama Sutra disebutkan : “Hanya ada satu Tuhan, tidak ada yang kedua. Tuhan tidak berbilang sama sekali”.

–        Konsep Tuhan menurut Islam

Jawapan terbaik umat Islam tentang Konsep Tuhan adalah apa yang terdapat pada QS. Al-Ikhlas (112) : 1 – 4 :

  • Ayat 1 : Katakanlah, “Dialah Allah, Yang Maha Esa”
  • Ayat 2 : Allah tempat meminta segala sesuatu
  • Ayat 3 : Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,
  • Ayat 4 : dan tidak ada sesuatupun yang setara dengan Dia.

Ternyata ayat-ayat dalam kitab-kitab Hindu yang disebut diatas tadi mempunyai inti yang sama dengan apa yang tertulis dalam surat Al-Ikhlas, seperti sebagai berikut :

  • QS. Al-Ikhlas (112) : 1 = Chandogya Upanishad Ch. 6 Sec. 2 V. 1 –> Tuhan hanya satu.
  • QS. Al-Ikhlas (112) : 2 = Bhagavat Gita Ch. 10 V. 3 –> Dia adalah Tuhan semesta alam
  • QS. Al-Ikhlas (112) : 3 = Shvetashatara Upanishad Ch. 6 V. 9 –> Tuhan tidak punya bapak dan ibu
  • QS. Al-Ikhlas (112) : 4 = Shvetashatara Upanishad Ch. 4 v. 19 dan Yajurveda Ch. 32 V. 3 –> tidak ada yang menyerupai Tuhan

Ayat-ayat dalam QS. Al-Ikhlas dalam Al-Qur’an dan ayat-ayat dalam kitab-kitab Hindu tadi adalah merupakan satu ujian terhadap keimanan. Jika ada yang mengatakan bahawa dia atau sesuatu itu Tuhan, bandinglah dengan ayat-ayat dari Qur’an dan kitab-kitab Hindu tadi. Kalau lulus yakni sama, maka dia atau sesuatu itu benar adalah Tuhan, tapi kalau gagal yakni lain, maka dia/sesuatu itu bukanlah Tuhan.

Sebagai contoh :

Ada “sebagian” umat Hindu yang menyatakan bahawa Bhagwan Rajneesh adalah Tuhan. Dalam kitab suci Hindu memang tidak ada satupun yang menyatakan dia adalah Tuhan, tapi ada orang-orang yang menyatakan dia sebagai Tuhan. Untuk mengetahui seseorang/sesuatu adalah Tuhan, masukkan ciri-ciri dalam ayat-ayat tadi, kalau lulus, dia benar Tuhan, kalau tidak bererti dia “Tuhan Palsu”.

Al-Ikhlas ayat 1 : dia unik/hanya satu-satunya? Tidak. Masih banyak orang lain yang mengaku sebagai Tuhan. Banyak orang juga menjalani kehidupan seperti dia : makan, minum, tidur, berbicara, dll.

Al-Ikhlas ayat 2 : dia mutlak dan abadi? Tidak. Dia penderita asma, penyakit gula, dan nyeri punggung kronik. Tuhan boleh terkena penyakit? Dan pada akhirnya dia juga mati seperti manusia lainnya. Tuhan mati?

Al-Ikhlas ayat 3 : dia tidak dilahirkan dan tidak punya ayah-ibu? Dia lahir di India dan punya ayah-ibu. Tahun 1981 dia pergi ke Amerika dan melakukan ribuan kunjungan di Amerika, kemudian membangun sebuah kota di daerah Oregon yang bernama Rajneesh furm. Tapi kemudian dia ditangkap di Amerika dan pemerintah Amerika menaruhnya di Furmbash. Dan dia mengaku sebagai Tuhan di Amerika. Dan orang yang mengaku Tuhan itu minta rokok ketika di penjara. Tuhan dipenjara? Tuhan minta rokok? Setelah dia kembali ke India, di kota Puna dia kembali membuat markas yang dikenal sebagai masyarakat Osho. Di sana ada sebuah prasasti bertuliskan “Rajneesh tidak pernah lahir dan tidak pernah mati, pernah singgah di planet bumi pada tgl 11 des 1991 s/d 19 jan 1990”. Tapi mungkin mereka lupa mencantumkan kalau ia pernah tidak diizinkan masuk ke 21 negara kerana tidak punya visa. Tuhan yang menciptakan dunia harus mengemis visa untuk masuk ke Negara-negara yang terdapat dalam bumi yang telah diciptakan-Nya ?

Al-Ikhlas ayat 4 : tidak ada makhluk yang menyerupai Tuhan. Jadi apapun dan siapapun di jagat raya ini yang dibandingkan dengan Tuhan, maka dia bukanlah Tuhan. Rajneesh adalah manusia yang sama dengan manusia lain. Makhluk apapun di alam semesta ini tidak ada yang akan lolos dari ayat ini untuk dapat dinyatakan sebagai Tuhan.

Orang Islam memanggil Tuhannya dengan nama “Allah”. Sekalipun kata “Allah” secara umum boleh diertikan sebagai Tuhan, tapi nama ini adalah nama yang unik, benar-benar menyatakan ke-esa-an Tuhan, tidak boleh seperti kata “God” dalam bahasa Inggris yang boleh jadi Gods, Godess, God father, God mother, dll. yang tidak dapat digunakan untuk meyatakan ke-esa-an Tuhan. Bahkan kalau dalam bahasa Malaysia dan Indonesia kita mengenal dua kata yang berbeza untuk “Tuhan” dan “Dewa”, maka kata “God” dalam bahasa Inggeris tidak boleh membezakannya. Misalnya kata “God of Gambler” bukan diertikan sebagai Tuhannya penjudi, tapi diertikan sebagai Dewa Judi.

.

Konsep kehidupan dan kematian dalam Hindu

Umumnya umat Hindu percaya apa yang dinamakan “Samsara”, iaitu perputaran kelahiran dan kematian berulang kali, yang dikenal dengan nama “Reinkarnasi”. Iaitu orang yang sudah mati rohnya akan berpindah pada sosok lain yang akan lahir kembali di dunia. Bila amalannya baik, maka ia akan terlahir kembali dengan kehidupan yang lebih baik, tapi bila amalannya jelek ia akan terlahir kembali dengan kehidupan yang buruk atau menjadi makhluk yang lebih rendah derajatnya. Begitulah terjadi berulang kali. Mereka mengatakan konsep Samsara inilah yang dapat menjawab mengapa ada orang yang lahir cacat dan miskin. Sebab untuk apa Tuhan menciptakan orang cacat dan orang miskin di dunia ini? Begitulah kepercayaan umum kebanyakan umat Hindu.

Akan tetapi ternyata hal ini tidak disebut dan tidak terdapat dalam Weda. Yang disebutkan Weda hanya tentang “Punarjanam” atau hidup berikutnya atau hidup lagi, tapi bukan perputaran hidup-mati. Para cendekiawan Hindu mengatakan bahawa tidak pernah ada konsep perpindahan roh/ reinkarnasi dalam Weda.

  • Rigveda Bk. 10 Hymn 16 V. 4 – 5 berbicara mengenai kehidupan sesudah mati, bukan perputaran hidup-mati.
  • Dalam Weda juga terdapat konsep syurga dan neraka yang mirip dengan konsep dalam Islam. Syurga digambarkan sebagai tempat yang sangat indah, banyak mengalir sungai susu, buah-buahan bermacam-macam, tempatnya indah, dll. Neraka juga digambarkan mirip dengan konsep dalam Islam, di mana neraka digambarkan dengan gambaran api, di mana di neraka orang akan mengalami penderitaan.

.

Konsep kehidupan dan kematian dalam Islam

Terdapat beberapa ayat yang dapat jadi acuan :

  • QS. Al-Baqarah(2) : 28 menyebuykan bahawa manusia pada awalnya adalah mati, kemudian dihidupkan oleh Allah, lalu akan mati dan dibangkitkan kembali.
  • QS. Al-Mulk(67) : 2 menyebutkan bahawa Allah yang menciptakan hidup untuk jadi suatu ujian. Hidup ini adalah ujian untuk kejayaan di akhirat.
  • QS. Ali-Imran (3) : 185 menyebutkan bahawa setiap jiwa akan merasakan mati, pada hari akhir akan diperhitungkan semua amalan manusia. Orang-orang yang selamat dari siksa api neraka dan memasuki syurga, di sana mereka akan mendapatkan apa yang mereka inginkan di dunia, dan dunia ini hanyalah berisi permainan dan tipuan belaka.
  • QS. Al-Baqarah (2) : 24 isinya menjelaskan tentang neraka.

Dalam konsep Islam, manusia lahir ada yang kaya, miskin, sihat, cacat, semua adalah ujian bagi manusia. Dan kerana ujian yang berbeda-beda itulah kehidupan boleh berlangsung.

Minuman keras dalam Hindu dan Islam

QS. Al-Maidah(5) : 90 menyebutkan larangan terhadap minuman keras, judi, menyembah berhala, mengundi nasib, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan syaitan. Dan menyuruh menjauhi perbuatan itu agar mendapat keberuntungan.

Dalam Hindu ternyata juga ada konsep yang serupa :

  • Minuman keras dilarang dalam kitab2x Hindu :Manusmriti Ch. 9 V. 235Manusmriti Ch. 11 V. 55,Rigveda Bk. 8 Hymn 2 V. 12, dan banyak lagi bahagian yang lain
  • Judi dilarang dalam kitab Weda, misalnya :Rigveda Bk. 10 Hymn 34 V. 3
  • Mengundi atau memperjudi nasib dengan bermain dadu dilarang, mis : Rigveda Bk. 10 Hymn 34 V. 13
  • Hal yang berhubungan dengan meramal adalah dosa, mis : Manusmriti Ch. 9 V. 258

 .

Poligami dalam Hindu dan Islam

Telah dikenal secara luas bahawa dalam Islam terdapat konsep poligami. Masalah yang belakangan sempat jadi isu kontroversial dengan pendapat yang pro dan kontra. Secara umum pula banyak orang (di dalam ataupun di luar Islam) telah menganggap bahawa konsep poligami hanya ada di agama Islam. Tentang topik ini lebih lengkap anda boleh membaca tulisan saya tentang Poligami.

Di Islam konsep Poligami terdapat dalam surat An-Nisa’ ayat 3. Bagaimana dalam Hindu? Adakah disebutkan tentang poligami? Beberapa yang hal dapat dijadikan acuan adalah :

  • Vishnusutra Ch. 24 V. 1 menyebutkan kalau ayahanda Sri Rama punya 4 isteri
  • Mahabarata Anushasana Parva Sec. 15menyebuntukan Krisna punya 16100 istri
  • Jika dianalisa, orang Hindu boleh mempunyai isteri berapapun ia mahu, hanya pemerintah India saja yang membatasi dengan mengeluarkan undang-undang perkahwinan pd th 1956 bahwa orang Hindu hanya boleh menikah dengan 1 istri, sedangkan kitab sucinya membolehkan sesukanya.
  • Dalam data pemerintah India, terdapat data poligami dari seluruh penduduk India, bahawa dalam kurun waktu 10 tahun dari tahun 1961 – 1971 orang muslim yang berpoligami sebanyak 4.31% dari jumlah komunitinya, sedangkan orang Hindu yang poligami adalah sebanyak 5.06% dari jumlah komunitinya.

.

Jihad dalam Hindu dan Islam

  • Hindu juga punya konsep Jihad yang sama dengan Islam iaitu berjuang/berperang melawan kebathilan, seperti pada : Bhagavat Gita 2 : 50 ketika Krisna menyuruh Arjuna untuk berjihad, “Berjihadlah engkau demi memperoleh “Yoga” (syahid). Jihad itu demi kebaikan kamu, Jihadlah!
  • Kalau di Al-Qur’an terdapat kisah-kisah tentang perang, Kitab Mahabarata adalah kitab yang berisi peperangan antara Pandawa dan Kurawa. Kitab setebal ribuan halaman itu isinya hanya kisah peperangan.
  • Bhagavat Gita –> adalah berisi nasihat Sri Krisna kepada Arjuna di medan pertempuran
  • Bhagavat Gita Ch.1 V. 42-46 –> Arjuna berkata pada Sri Krisna kalau ia lebih baik mati tak bersenjata tanpa perang daripada harus membunuh saudara sepupu (Kurawa)
  • Bhagavat GitaCh. 2 : 2 –> Krisna berkata, “Oh Arjuna kenapa fikiran kotor itu boleh masuk ke dalam benakmu? Kalau engkau enggan berperang, engkau tidak akan masuk syurga, kenapa engkau berkata seperti itu, itu boleh melemahkan hatimu.”
  • Bhagavat Gita Ch. 2 : V.31-33 –> Hai Arjuna, kamu ini satria, kamu harus berperang. Dengan begitu engkau akan masuk syurga, mereka tidak.

Rukun Islam dalam Hindu

Hadits Bukhari Vol 1 kitab Iman hadits no 8 menyatakan : Islam itu terdiri atas 5 tiang : Syahadat, Sholat, puasa, zakat, haji.

  • Syahadat –> kesaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah (konsep Tuhan yang Esa) dan Muhammad adalah utusan Allah. Di atas sudah dibuktikan bahwa konsep Tuhan yang Esa memang ada dalam Hindu. Dan tentang Muhammad adalah utusan Tuhan juga sudah pernah kita bahas di tulisan “Muhammad adalah nabi umat Hindu?”
  • Sholat –> kegiatan utama dlm sholat adalah bersujud, seperti terdapat pada : QS. Ali-Imron(3) : 43 dan QS. Al-Hajj(22) : 77. Dalam Hindu ada banyak bentuk peribadatan, salah satunya disebut“Shastang” yang ertinya menyembah dengan 8 anggota badan. Bila kita perhatikan sujud juga dilakukan dengan 8 anggota badan, iaitu : dahi, hidung, 2 telapak tangan, 2 lutut, dan 2 kaki. Jadi dalam Hindu juga ada konsep beribadah dengan bersujud seperti dalam sholat.
  • Zakat –> Rigveda Bk. 10 Hymn 117 ayat 5menjelaskan tentang berderma.
  • Puasa –> Manusmriti Ch. 4 ayat 222 danManusmriti Ch. 6 ayat 24 menyebutkan tentang puasa
  • Rigveda Bk. 3 Hymn 29 ayat 4 menyebutkan tentang “Ilaspad” yang ertinya adalah juga baitullah. Dan juga dikatakan berada di tengah-tengah dunia “prathvi”. Dan kita tahu letak Mekkah ada di tengah dunia pada daerah garis Katulistiwa. Hal yang sama Juga disebut pada Rigveda Bk. 1 Hymn 128 V. 1

Jadi ternyata dalam Hindu juga terdapat konsep yang mirip dengan Rukun Islam.

.

Kembali ke ajaran kitab suci

Sumber referensi pada akhir ceramahnya menyampaikan suatu hal yang sangat menarik tentang ajakan untuk kembali ke kitab suci sebagai dasar utama ajaran agama. Kerana hanya dengan kembali ke kitab suci-lah seseorang dapat menemukan pati dan isi sebenarnya dari ajaran agamanya yang mungkin saja tidak pernah diketahuinya karena minimumnya akses umat ke kitab suci, dan selama ini hanya menerima saja apa yang diberikan oleh pemimpin agama mereka. Masalahnya adalah banyaknya para pemuka agama yang melarang umatnya untuk membaca, menafsir dan mentakwil kitab suci, membuat terhalangnya umat untuk memahami kitab sucinya.

Islam yang tidak mengenal konsep kependetaan sebagai perantara antara umat dan Tuhannya dapat menjadi contoh yang bagus di mana justeru dengan tidak adanya konsep kependetaan itu membuat umat Islam mempunyai akses terhadap kitab sucinya jauh lebih besar dibandingkan umat-umat agama lainnya.

Ia juga berpendapat, seperti umat Islam yang tetap menjaga bahasa arab dalam Al-Qur’an, seharusnya umat Hindu juga menghidupkan lagi bahasa Sanskreta sebagai alat untuk memahami kitab sucinya, karena seperti yang sudah sering berhasil ia buktikan dalam berbagai diskusi agama, sebuah kitab suci akan lebih dapat difahami dengan benar apabila ia dibaca dan difahami melalui bahasa aslinya. Ia mengatakan, jika orang Hindu memahami kitab sucinya dengan baik, mereka akan menemukan bahawa kitab suci Hindu dan Islam sama berbicara tentang Tuhan yang satu, mereka akan punya misi yang sama seperti yang dikatakan oleh nabi Muhammad, dan mereka akan percaya adanya kehidupan setelah kematian.

Beberapa pertanyaan yang mungkin timbul dari apa yang dipaparkan di atas tadi adalah :

Kalau ternyata banyak ajaran yang sama antara Hindu dan Islam, apakah itu bererti bahawa umat Hindu juga boleh disebut Ahlul Kitab? Jawapan ini mungkin boleh mewakili: “Dalam pandangan Islam, mungkin saja kitab Hindu adalah dari Tuhan dan tokoh-tokohnya adalah nabi utusan Tuhan. Tapi andaikata itu benar, itu hanya untuk masa lalu, setelah nabi Muhammad datang dengan ajarannya, itulah yang harus diikuti..”. Dalam ajaran Islam jelas menyatakan bahwa pada masa sebelum Al-Qur’an dan nabi Muhammad, sudah terdapat ajaran dan kitab-kitab suci dari Tuhan, tetapi setelah nabi Muhammad dan Al-Qur’an muncul, itulah versi terakhir dan terlengkap untuk menyempurnakan semua ajaran Tuhan yang telah diturunkan sebelumnya.

Lantas kalau agama Hindu itu memiliki banyak kesamaan dengan Islam, apakah kita setuju dengan pendapat bahawa semua agama adalah sama? Beberapa hal berikut sesuai menjadi pertimbangan :

  • Kalau semua agama sama, tidak akan ada orang yang berdakwah untuk agamanya. Bahkan semua orang tidak akan keberatan untuk berpindah agama sebulan sekali misalnya. Tapi kenyataannya tidak mudah bagi seseorang untuk berpindah agama, termasuk mereka yang sering berteriak menyatakan bahawa semua agama adalah sama. Hanya mereka yang benar-benar telah menemukan alasan yang benar-benar kuat secara peribadi-lah yang mampu melakukannya.
  • Mengatakan semua agama sama adalah seperti menanyakan 2+2 = berapa? apakah 2, 3, atau 4?, lalu ada orang yang menjawab bahawa semuanya benar. Hal ini tentu saja tidak benar. Dari sekian banyak agama pasti ada yang 100% firman Tuhan. Tidak ada masalah mana yang seorang percayai kalau ia yakin pilihannya adalah 100% benar, kerana itu adalah haknya. Tapi kerana perbezaan itu pasti ada, cara terbaik mengetahui mana yang paling baik dan paling benar, adalah dengan mengumpulkan semua kitab suci agama-agama dan mempelajarinya, kemudian memilih yang paling baik dan paling benar di antaranya.
  • Maka kalau kita ingin mengetahui apakah semua agama memang sama, atau apakah semua agama memang berbeza dan ingin mengetahui yang paling benar di antaranya (dan ini merupakan hak setiap orang), jalan satu-satunya adalah dengan mempelajari dan mendalami perbandingan agama dengan mencari tahu sebanyak mungkin ajaran utama dari berbagai agama (nombor 1 adalah dari kitab sucinya) dan mengadakan studi komparatif secara ilmiah terhadapnya. Karena kalau kita juga mempelajari agama lain untuk mencari kebenaran yang merupakan hak semua orang, maka insyaAllah Tuhan juga akan menunjukkannya pada kita.

-zulsegamat-

“Tulisan ini dibuat bukan untuk menggali perpecahan, tetapi justeru untuk menanam kebersamaan sesuai dengan tema ceramah dari sumber referensi yang dengan ceramahnya itu berharap agar umat kedua agama dapat melihat sebuah inti persamaan dalam agama mereka, sehingga mereka akan lebih mudah untuk bersatu (hal ini didasarkan pada kerapnya terjadi pertikaian antara kedua pemeluk agama tersebut di seluruh dunia).”

“Tentu saja orang boleh berbeza pendapat asal dapat menyikapinya secara baik dan dewasa. Semoga dapat berguna bagi kita semua dalam pencarian kebenaran yang hakiki.”

Rujukan:

– Ceramah Dr. Zakir Abdul Karim Naik, seorang ulama perbandingan agama terkenal dari India, dalam topik :“Persamaan di antara Agama Hindu dan Agama Islam”.

zulsegamat

No comments:

Post a Comment

  Neglect, abuse, torture: The West is ignoring the fate of Palestinians stuck in Israeli jails Eva Bartlett April 28, 2024 April 27, 2024, ...